Jumat lalu, pidato Ketua The Federal Reserve (FED) Powell memicu kenaikan pasar yang singkat, tetapi harga Bitcoin kemudian kembali ke level sebelum pidato tersebut. Pola fluktuasi ini mencerminkan interpretasi kompleks pasar terhadap pernyataan Powell.
Isi pidato Powell sebenarnya cukup kabur, mencakup sinyal dovish dan hawkish. Ia menyebutkan bahwa pasar tenaga kerja sedikit memburuk, yang mengisyaratkan perlunya mempertimbangkan pemotongan suku bunga, pernyataan ini segera ditafsirkan sebagai sinyal positif oleh pasar, mendorong kenaikan harga aset. Namun, Powell juga menekankan kekhawatiran yang berkelanjutan terhadap inflasi, dan menegaskan bahwa target inflasi 2% tetap berlaku. Mengingat tingkat inflasi AS saat ini jauh di atas level ini, ini berarti tekanan inflasi masih ada.
Interpretasi optimis pasar terhadap pidato Powell mungkin terlalu terburu-buru. Harga Bitcoin turun setelah lonjakan besar pada hari Jumat, menunjukkan bahwa para investor mulai mengevaluasi kembali situasi. Volatilitas ini menyoroti ketidakpastian pasar terhadap prospek ekonomi.
Data ekonomi yang akan datang mungkin benar-benar dapat mempengaruhi arah pasar. Laporan pekerjaan dan data Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk bulan September akan memberikan gambaran ekonomi yang lebih jelas kepada para investor. Data ini mungkin akan memicu reaksi pasar yang lebih permanen dan jelas.
Dalam lingkungan ekonomi yang kompleks ini, investor perlu tetap berhati-hati dan menghindari reaksi berlebihan terhadap satu peristiwa. Arah sebenarnya pasar mungkin harus menunggu sampai lebih banyak indikator ekonomi diumumkan untuk dapat ditentukan. Sementara itu, Bitcoin sebagai kelas aset yang baru muncul, pergerakan harganya tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi makro, tetapi juga terkait erat dengan dinamika pasarnya sendiri.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
AirdropLicker
· 14jam yang lalu
Apa pun saya mengerti, hanya tidak mengerti cara menghasilkan uang.
Lihat AsliBalas0
MetaverseLandlord
· 14jam yang lalu
Bao tua lagi berpura-pura bodoh di sana.
Lihat AsliBalas0
SerumSurfer
· 14jam yang lalu
Datang dan pergi tidak sebanding dengan buy the dip
Lihat AsliBalas0
SandwichHunter
· 14jam yang lalu
Investor ritel suckers selalu menjadi yang terakhir catch a falling knife.
Jumat lalu, pidato Ketua The Federal Reserve (FED) Powell memicu kenaikan pasar yang singkat, tetapi harga Bitcoin kemudian kembali ke level sebelum pidato tersebut. Pola fluktuasi ini mencerminkan interpretasi kompleks pasar terhadap pernyataan Powell.
Isi pidato Powell sebenarnya cukup kabur, mencakup sinyal dovish dan hawkish. Ia menyebutkan bahwa pasar tenaga kerja sedikit memburuk, yang mengisyaratkan perlunya mempertimbangkan pemotongan suku bunga, pernyataan ini segera ditafsirkan sebagai sinyal positif oleh pasar, mendorong kenaikan harga aset. Namun, Powell juga menekankan kekhawatiran yang berkelanjutan terhadap inflasi, dan menegaskan bahwa target inflasi 2% tetap berlaku. Mengingat tingkat inflasi AS saat ini jauh di atas level ini, ini berarti tekanan inflasi masih ada.
Interpretasi optimis pasar terhadap pidato Powell mungkin terlalu terburu-buru. Harga Bitcoin turun setelah lonjakan besar pada hari Jumat, menunjukkan bahwa para investor mulai mengevaluasi kembali situasi. Volatilitas ini menyoroti ketidakpastian pasar terhadap prospek ekonomi.
Data ekonomi yang akan datang mungkin benar-benar dapat mempengaruhi arah pasar. Laporan pekerjaan dan data Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk bulan September akan memberikan gambaran ekonomi yang lebih jelas kepada para investor. Data ini mungkin akan memicu reaksi pasar yang lebih permanen dan jelas.
Dalam lingkungan ekonomi yang kompleks ini, investor perlu tetap berhati-hati dan menghindari reaksi berlebihan terhadap satu peristiwa. Arah sebenarnya pasar mungkin harus menunggu sampai lebih banyak indikator ekonomi diumumkan untuk dapat ditentukan. Sementara itu, Bitcoin sebagai kelas aset yang baru muncul, pergerakan harganya tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi makro, tetapi juga terkait erat dengan dinamika pasarnya sendiri.